Blindspot Makna Berkarya bagi Muslimah

Anida Rahayu Adawiyah
2 min readJun 9, 2024

--

Bismillah.

Pekan lalu saya menghadiri sebuah talkshow Muslim Life Fair yg lumayan dekat rumah. Sengaja saya pilih di hari Ahad, karena selain waktunya yang cocok, tema di hari itu juga membuat saya tertarik. Temanya “Muslimah Siap Berkarya” dengan Narasumber Ustazah Ummu Ihsan Choiriyyah hafizhahallahu ta’ala. Sebab, saya kenali beliau adalah seorang Ibu, Istri, muslimah panutan yang luar biasa dengan segala karyanya dan tentunya hal ini sangat menginspirasi saya agar bisa berkarya dengan cara yang syar’i.

Anyway, talkshow ini semacam bedah buku. Qadarullah saya belum punya bukunya saat itu dan belum tau kalau ini ternyata bedah buku. Jadi belum terbayang seperti apa. Yang jelas, di awal-awal, pikir saya pembahasannya adalah kiat-kiat menghasilkan sesuatu yang produktif. Minimal seperti karya-karya beliau (Buku, kelas, dsb).

Bahasan demi bahasan saya dengarkan. Dimulai dari pembahasan betapa Islam datang memuliakan wanita. Sampai tiba di poin utama.

Ternyata, Karya Terbaik bagi seorang Muslimah adalah Anak Shalih-shalihah yang memiliki rasa takut kepada Allah, bertakwa kepada Allah.

Saya tersadar. Ini adalah blindspot bagi para muslimah. Menjadi catatan penting untuk diri pribadi. Sebab, selama ini karya yang kita kenal adalah bentuk produktif yang mendapat validasi dan applause dari banyak manusia. Nyatanya tidak, duhai diri. Karya terbaikmu adalah ketika kamu berhasil mendidik anakmu sampai menjadi manusia yang salih, bertakwa yang memiliki rasa takut yang besar kepada Rabbnya.

Sungguh, ini menjadi tamparan untuk saya. Kata beliau, tak masalah wanita berkarya bahkan sampai derajat financial freedom. Namun, mendidik bukan sekadar kewajiban. Hasil dari didikan itulah yang menjadi tolok ukur seberapa besar karyamu. Ini juga menjadi penenang, karena karya ini tidak mesti mendapat pengagungan dari manusia. Allah yang akan memuji langsung karyamu!

Karya produktif sudah banyak. Namun, manusia yang takut kepada Rabnya nampaknya tak sebanyak itu. Maka, semoga Allah beri taufik serta rahmat kepada seluruh muslimah agar mampu menghasilkan Karya Terbaik itu. Allahumma Aamiin.

Dicatat secara makna,

Depok, 9 Juni 2024

Sumber: Freepik

--

--

Anida Rahayu Adawiyah

Study Nutrition & Islamic Psychology - My Random Public Diary